Flores; A Must Visit Fishing Village
Kami baru saja pulang dari Flores beberapa minggu lalu, menghadiri acara Flores Travel Mart 2016 di Labuan Bajo. Flores adalah salah satu pulau utama di gugusan kepulauan Nusa Tenggara Timur. Rute umum menuju Labuan Bajo adalah dari Bali atau Jakarta. Untuk yang berangkat dari bali, coba pertimbangkan menggunakan NamAir atau Kalstar, pesawat yang digunakan dua airlines itu adalah pesawat jet, jadi waktu tempuh lebih cepat.
Labuan Bajo merupakan destinasi yang tepat untuk penyuka kegiatan outdoor. Disini kita bisa dive, trekking, snorkeling dan banyak lagi kegiatan yang berhubungan dengan alam. Hari ke-dua setelah acara Travel Mart, Kami berkesempatan ke Pulau Padar yang terkenal itu. Waktu tempuh dari dermaga menuju Pulau Padar sekitar 1-2 jam.
Setiba di Pantai Pulau Kaki Padar, Kami sangat shock saat melihat sampah bertebaran. Botol plastik, tissue bekas, bungkus snacks, you name it!. Kok tega ya?? Pantai ini bagus sekali, air nya jernih.. pasir nya putih.. kok tega oknum-oknum ini merusak keindahan alam dengan sikap ignorance mereka. Saking kesal nya saya bahkan terlibat argumentasi dengan lebih dari dua orang, karena mereka menyuruh saya untuk buang botol air kosong yang saya bawa sepanjang perjalanan. Fitri juga ikut memungut sampah yang bertebaran dan dimasukan ke kantong kosong yang dia bawa. Sepertinya, pemerintah setempat harus segera mengedukasi semua guide lokal yang bekerja mengantar tamu. This is not laughing matters. I'm very serious about this.
Beralih dari masalah sampah, Untuk mencapai titik tertinggi di pulau Padar kita harus trekking selama kurang lebih 45 menit (dengan kecepatan standard, ya). Saya saat itu lagi tidak fit karena masih belum sembuh dari pilek. Jadi 45 menit trekking itu rasanya lamaaaaa sekali. Kalau kalian ada yang berencana ke Pulau Padar, usahakan pakai pakaian yang menyerap keringat dan light (pakai celana jeans panjan tidak disarankan), kenapa?? karena puanaaaasss.. Pakai topi juga cukup membantu mengurangi sengatan matahari. This island in May - August is hotter than any Victoria Secret's models. Jangan lupa bawa sunblock SPF tinggi kalau tidak mau kulit terbakar Matahari. Setelah 45 menit trekking yang hampir bikin saya pingsan, Kami sampai di point tertinggi pulau Padar. The view from above was worth every steps.
Oh, tolong dicatat kalau jalur turun ternyata lebih licin dari pas naik. Kami hampir tergelincir beberapa kali. Destinasi utama setelah Pulau Padar biasanya adalah ke Pulau Komodo atau Pulau Rinca. Dua-dua nya pulau tempat habitat Komodo. But, since none of us is a big fan of reptile, dan Fitri juga udah males trekking lagi, sedangkan Non Intan biasanya iya - iya aja ikut apa yang kita putuskan:) Jadi, kita skip aja lihat Komodo nya dan juga skip ke Pink Beach karena saat itu ramai banget rombongan turis and we went to Sebayur kecil, instead.
For your information, pasir di pulau Sebayur Kecil juga pink lho! air nya juga jernih, tapi memang tidak ada karang yang bagus:) Untuk kami yang tidak terlalu suka dengan spot yang ramai pengunjung, pulau sebayur kecil just perfect! Oh iya, saat menuju Sebayur kecil, kami juga beruntung ketemu (tepatnya liat dari jauh) serombongan dolphin main-main disekitar boat kami. Sayang karena keterbatasan waktu kami, jadinya tidak bisa Live on Board. Jam 2 siang kami sudah kembali ke dermaga. We will definitely come back for Live On Board!
PS: Terima Kasih untuk Ibu Ningsih dan juga Kemetrian Pariwisata.